12 April 2013

Segitiga tanpa sudut



(YULDEDE ROSMATRI PUTRA)

Rintik hujan mengarungi malam menutupi mata sang bulan
Denting ranting membentuk sebuah harmoni
Terdengar  jeritan malam memecah kesendirian jiwa sang perindu hati.

Serunai terdengar sayu memecah kalbu
“Sahabat telah pergi”sebuah kata yang tersambung dari sebuah persegi panjang kecil
seperti tempias yang mengenai pipi menjalar menuruni lekungan nya
 seperti angin saja yang menusuk tubuh menghasil kan getar-getaran.

Teringat kisah sang sahabat membuat mata menguras air membasahi pipi menahan sedu yang menggelitiki jiwa
Luka yang telah di  pahat akan menjadi memori yang akan tersimpan dalam-dalam
Tetap lah dengan kepala yang keras itu
 coba membentang buku baru untuk menulis sebuah episode awal
tak ada kata kita tapi hanya ada satu.

Tunas yang sudah patah tak akan pernah berkembang
Lebih baik  mencangkok dengan serbuk dari sang pohon
 Dari pada harus memakai tanah yang tak dihinggapi cacing.

Magnet yang mempunyai satu kutup hanya saling tolak.
Air pun tak kan mau menyatu dengan api
Langit pun tak ingin bersanding dengan bumi
seperti bentuk segitiga tanpa sudut.

beranjak lah dengan pemikiran yang baru .
yang pergi biar lah pergi tapi  kembali lah jika tersesat,
jangan sampai atah tetap berbentuk atah setelah di masak
tak akan berguna ubi setelah menjadi kayu
berjalan lah dengan di bantu mata.

Padang 30-05-2012







Tidak ada komentar: